Minggu, 07 November 2010

Sungai

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.

Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sundai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).

Ditinjau dari konsep ekohidrologi pada kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg pada September 2002 sodetan sungai (river diversion) digolongkan sebagai pembangunan berkelanjutan.

Jenis sungai

Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :

1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Sungai menurut genetiknya dibedakan :

1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen

Manajemen Sungai

Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.

1. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
2. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
3. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi
4. Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.

Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa.

Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia.

10 Sungai Terpanjang di Dunia

1. Sungai Nil berada di Afrika memiliki panjang 6690 kilometer
sungai nil
2. Sungai Amazon berada di Amerika Selatan memiliki panjang 6400 kilometer
sungai amazon
3. Sungai Yangtze atau Chang Jiang berada di Negara China memiliki panjang 6300 kilometer
4. Sungai Mississippi – Missouri berada di Amerika Utara memiliki panjang 6275 kilometer
5. Sungai Yenisei – Angara – Selenga berada di Rusia dan Mongolia memiliki panjang 5539 kilometer
6. Sungai Kuning atau Huang Ho berada di China Benua Asia memiliki panjang 5464 kilometer
7. Sungai Ob – Irtysh berada di Eropa dan Asia memiliki panjang 5410 kilometer
sungai ob
8. Sungai Kongo berada di Afrika memiliki panjang 4700 kilometer
9. Sungai Amur berada di Eropa dan Asia memiliki panjang 4444 kilometer
sungai amur
10. Sungai Lena berada di Benua Eropa (Rusia) memiliki panjang 4400 km


Daftar sungai-sungai di Indonesia :

Bali

* Tukad Ayung
* Sungai Bubuh
* Jeh Ajung
* Jeh He
* Jeh Jinah
* Jeh Poh
* Jeh Sungi
* Tukad Buleleng
* Tukad Banjumala
* Tukad Pakerisan
* Sungai Balangan
* Sungai Batulaya
* Sungai Pancuran
* Sungai Pangi
* Sungai Patanu
* Sungai Sangiang
* Sungai Sangsang
* Sungai Sumbul
* Sungai Unda


Bengkulu

* Sungai Alas
* Sungai Bantai
* Air Bengkulen
* Sungai Bengkulu
* Air Blimbing
* Air Dendan
* Air Lais
* Air Lemau
* Air Lintang-kiri
* Sungai lpuh
* Air Keru
* Air Palik
* Air Pikat
* Sungai Ketahun
* Sungai Nasal
* Air Nelas
* Sungai Seblat
* Sungai Seluma
* Sungai Tanjungaur
* Sungai Luas
* Sungai Padanggila
* Air Bengkulen Map

Daerah Istimewa Yogyakarta

* Kali Bening
* Kali Code
* Kali Gebang
* Kali Kampar
* Kali Kongkhangan
* Kali Mlese
* Kali Nglusah
* Kali Progo
* Kali Tangkisan
* Kali Sangiran
* Kali Sosonopan
* Kali Waro
* Selokan Mataram
* Sungai Opak
* Sungai Oyo
* Sungai Tepus

DKI Jakarta

* Sungai Aluran
* Kali Cantiga
* Kali Gebjuran
* Kali Grogol
* Kali Krukut
* Kali Malang
* Sungai Moa
* Kali Mokervart
* Kali Pesanggrahan
* Sungai Tengah
* Kali Semanan
* Sungai Udang
* Kali Angke
* Ci Liwung
* Ci Pinang

Jambi

* Batang Asam
* Batang Hari
* Sungai Bulian
* Sungai Danaubangko
* Sungai Kahidupankaor
* Sungai Kumpe
* Sungai Pengabuan
* Batang Tembesi
* Sungai Serengam
* Sungai Singkati-gedang
* Sungai Singoan

Jawa Barat

* Ci Binong
* Ci Bulan
* Ci Hideung
* Ci Katomas
* Ci Kapundung
* Ci Kubang
* Ci Langkub
* Ci Losari
* Ci Mandiri
* Ci Mantiung
* Ci Manuk
* Ci Pada
* Ci Paku
* Ci Picung
* Ci Punegara
* Ci Rawa
* Ci Sadane
* Ci Sanggarung
* Ci Sarua
* Ci Tandui
* Ci Tarum
* Ci Ujung

Jawa Tengah

* Kali Ampobendo
* Kali Bendungan
* Bengawan Solo
* Kali Bodri
* Kali Bogowonto
* Kali Dogleg
* Kali Kedu Dua
* Kali Dukuh
* Kali Comal
* Kali Geritri
* Kali Gondok
* Sungai Juwana
* Kali KapulogoK
* Kali Klampis
* Kali Lusi
* Kali Maron
* Kali Pemali/ Kali Brebes
* Sungai Progo
* Sungai Serang
* Sungai Serayu
* Kali Urang
* Sungai Kebuyutan

Jawa Timur

* Sungai Ajung
* Kali Bandojudo
* Sungai Bajulmati
* Sungai Bedadung
* Kali Besukkoboan
* Kali Besuksemut
* Kali Besuktunggeng
* Sungai Brangkal
* Sungai Brantas
* Kali Grobogan
* Kali jatiroto
* Sungai Lamongan
* Sungai Madiun
* Kali Mujur
* Kali Rejali
* Sungai Rejoso
* Sungai Sampean
* Sungai Sumbermarijing
* Kali Suko
* Kali Winong
* Sungai Glagah

Kalimantan Barat

* Sungai Airhitam
* Sungai Beliang
* Sungai Embuan
* Sungai Ensabal
* Sungai Jelai
* Sungai Kapuas
* Sungai Landak
* Sungai Melawi
* Sungai Meliau
* Sungai Mengkiang
* Sungai Mempawah
* Sungai Muna
* Sungai Kedukul
* Sungai Paloh
* Sungai Pawan
* Sungai Sambas
* Sungai Saju
* Sungai Sekajam
* Sungai Sengarit

Kalimantan Selatan

* Sungai Aingbantai
* Sungai Alalak
* Sungai Ayu
* Sungai Baharangan
* Sungai Balangan
* Sungai Barabai
* Sungai Barito
* Sungai Cegal
* Sungai Gelombang
* Sungai Haruan
* Sungai jaing
* Sungai jangkung
* Sungai Kurambu
* Sungai Martapura
* Sungai Negara
* Sungai Pitap
* Sungai Riam
* Sungai Tabalong
* Sungai Tabuan
* Sungai Tapin

Kalimantan Tengah

* Sungai Kahayan
* Sungai Kalanaman
* Sungai Katingan
* Sungai Lamandau
* Sungai Mendawai
* Sungai Pembuang
* Sungai Sampit
* Sungai Seruyan

Kalimantan Timur

* Sungai Angisa
* Sungai Bahan
* Sungai Bani
* Sungai Berau
* Sungai Kayan
* Sungai Mahakam
* Sungai Senyiur
* Sungai Sesayap
* Sungai Telen
* Sungai Wahan
Lampung

* Sungai Basai
* Sungai Jepara
* Sungai Kambas
* Sungai Pameriliun
* Sungai Sekampung
* Sungai Semah
* Sungai Seputih
* Sungai Simpang Balek
* Sungai Sukadana
* Sungai Tuiangbawang
Maluku

* Sungai Apu
* Sungai Castelo
* Sungai Marikrubu
* Sungai Masiulang
* Sungai Ruate
* Sungai Sapatewa
* Sungai Sapulawa
* Sungai Sarafo
* Sungai Togorala
* Sungai Yalua

Aceh

* Sungai Geumpang
* Sungai Kruet
* Sungai Meureudu
* Sungai Peureula
* Sungai Peusangan
* Sungai Ranggos
* Sungai Simpang Kanan
* Sungai Simpang Kiri
* Sungai Teunom
* Sungai Waila

Nusa Tenggara Barat

* Sungai Ampang
* Sungai Gurakara
* Sungai Jangklok
* Sungai Kampu
* Sungai Nal
* Sungai Pliwis
* Sungai Putih
* Sungai Sidutan
* Sungai Sumpel
* Sungai Tepa
* Sungai Emboko
* Sungai Fai
* Sungai Jamal
* Sungai Kanjiji
* Sungai Lingeh
* Sungai Polapare
* Sungai Rissa
* Sungai Wajalu
* Sungai Wera

Papua

* Sungai Baliem
* Sungai Bian
* Sungai Digul
* Sungai Kamundan
* Sungai Lorentz
* Sungai Mayu
* Sungai Mamberamo
* Sungai Merauke
* Sungai Noordwese
* Sungai Sircanden
* Sungai Torasi
* Sungai Warenoi

Riau

* Sungai Bangko
* Sungai Gaung
* Sungai Kampar Kanan
* Sungai Kampar Kiri
* Sungai Ketanan
* Sungai Kuantan/Indragiri
* Sungai Reteh
* Sungai Rokan Kanan
* Sungai Rokan Kiri
* Sungai Siak

SuIawesi Tengah

* Sungai Ulkuli

Sulawesi Selatan

* Sungai Girirang
* Sungai Jeneberang
* Sungai Karana
* Sungai Malasa
* Sungai Mandar
* Sungai Maraleng
* Sungai Sadong
* Sungai Singga
* Sungai Tangkok
* Sungai Walanae

Sulawesi Tengah

* Sungai Batui
* Sungai Bongkal
* Sungai Buol
* Sungai Maraju
* Sungai Mesup
* Sungai Palu
* Sungai Poso
* Sungai Takuwono
* Sungai Toili
* Sungai Wesanga

Sulawesi Tenggara

* Sungai Konoweha
* Sungai Labandia
* Sungai Lalindu
* Sungai Lasolo
* Sungai Matarombeo
* Sungai Peleang
* Sungai Sampolawa
* Sungai Watumakale

Sulawesi Utara

* Sungai Ayong
* Sungai Binebase
* Sungai Bone
* Sungai Laini
* Sungai Naha
* Sungai Polgar
* Sungai Ranayapu
* Sungai Tabalong
* Sungai Tutul

Sumatera Barat

* Batang Anai
* Batang Arau
* Batang Sri Antokan
* Batang Agam
* Batang Ombilin
* Batang Selo
* Batang Tabik
* Batang Kuantan
* Batang Kasang
* Batang Sinamar
* Batang Hari
* Batang Tarusan
* Batang Kandis
* Batang Masang
* Batang Alahan Panjang
* Batang Sangir
* Batang Pasaman
* Batang Kinali
* Sungai Jujuhan
* Sungai Sihilang
* Sungai Sindung
* Sungai Sirantih

Sumatera Selatan

* Sungai Bulurangtiding
* Sungai Komering
* Sungai Keruh
* Sungai Lakitan
* Sungai Lematang
* Sungai Mesuji
* Sungai Musi
* Sungai Ogan
* Sungai Rambang
* Sungai Rawas
* Sungai Saleh

Sumatera Utara

* Sungai Angkola
* Sungai Asahan
* Sungai Batanggadis
* Sungai Belawan
* Sungai Batang Toru
* Sungai Besitang
* Sungai Nalipang
* Sungai Sarkam
* Sungai Sibundung
* Sungai Singkuang
* Sungai Wampu

Sabtu, 06 November 2010

DANAU

Danau

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga.

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas.

Sebuah danau periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau.

Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll.

Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini.

Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh para astronom sebagai danau.

Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :

1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan
2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung berapi
3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme
4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air
7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia

Danau terkenal
Danau Toba di Sumatra, Indonesia.

* Danau terbesar di dunia adalah Laut Kaspia. Dengan luas permukaan 394.299 km², ia memiliki wilayah yang lebih besar dari enam danau terbesar berikut digabungkan menjadi satu.
* Danau air tawar terbesar, dan kedua terbesar adalah Danau Superior dengan luas permukaan 82.414 km².
* Danau terdalam adalah Danau Baikal di Siberia, dengan kedalaman 1.741 meter (5.712 kaki).
* Danau tertinggi yang dapat dinavigasi adalah Danau Titicaca, pada ketinggian 3.821 m di atas permukaan laut. Dia juga merupakan danau terbesar kedua di Amerika Selatan.
* Danau terendah di dunia adalah Laut Mati, pada 396 m (1.302 kaki) di bawah permukaan laut. Dia juga merupakan danau yang memiliki konsentrasi garam paling tinggi.
* Pulau terbesar di tengah danau air tawar adalah Pulau Manitoulin di Danau Huron, dengan luas permukaan 2.766 km².
* Danau terbesar yang terletak di pulau adalah Danau Nettiling di Pulau Baffin.
* Danau Toba di pulau Sumatra kemungkinan terletak di kawah gunung berapi pasif terbesar di dunia.

Daftar Nama Danau dan Waduk di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Abjad
• Danau Airhitam berada di Provinsi Sumatra Selatan
• Danau Aneuklaot berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
• Danau Anggi Giji berada di Provinsi Papua
• Danau Anggi Gita berada di Provinsi Papua
• Danau Bambenan berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Bangkau berada di Provinsi Kalimantan Selatan
• Danau Batu berada di Provinsi Bali
• Danau Batu Jai berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat
• Danau Bekuan berada di Provinsi Kalimantan Barat
• Danau Belida berada di Provinsi Kalimantan Barat
• Danau Biru berada di Provinsi Papua
• Danau Bitin berada di Provinsi Kalimantan Selatan
• Danau Beratan berada di Provinsi Bali
• Danau Buyan berada di Provinsi Bali
• Danau Cembulu berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Danau berada di Provinsi Sulawesi Utara
• Danau Dendam Tak Sudah berada di Provinsi Bengkulu
• Danau Diatas berada di Provinsi Sumatra Barat
• Danau Dibawah berada di Provinsi Sumatra Barat
• Danau Dipacampat berada di Provinsi Jambi
• Danau Emas berada di Provinsi Bengkulu
• Danau Ganting berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Gatel berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Genali berada di Provinsi Kalimantan Barat
• Danau Jembawan berada di Provinsi Sumatra Selatan
• Danau Jempang berada di Provinsi Kalimantan Timur
• Danau Jepara berada di Provinsi Lampung
• Danau Kalimutu Telaga Tiga Warna berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur
• Danau Kawah Ijen berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Kawah Kelut berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Kenamfui berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Kerinci berada di Provinsi Sumatra Barat
• Danau Laut Realoih berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
• Danau Laut Tawar berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
• Danau Limboto berada di Provinsi Gorontalo
• Danau Limut berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Lindu berada di Provinsi Sulawesi Tengah
• Danau Linouw berada di Provinsi Sulawesi Utara
• Danau Lubuk Deling berada di Provinsi Sumatra Selatan
• Danau Mahalona berada di Provinsi Sulawesi Selatan
• Danau Maninjau berada di Provinsi Sumatra Barat
• Danau Matana berada di Provinsi Sulawesi Selatan
• Danau Matur berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Melintang berada di Provinsi Kalimantan Timur
• Danau Mepara berada di Provinsi Kaflmantan Tengah
• Danau Moat berada di Provinsi Sulawesi Utara
• Danau Pacai berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Pangkalan berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Paninai berada di Provinsi Papua
• Danau Poso berada di Provinsi Sulawesi Tengah
• Danau Ranau berada di batas Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan
• Danau Rawa Dano berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Rawa Kelindingan berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Rawa Pening berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Raya berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Rombebai berada di Provinsi Papua
• Danau Segara Anak berada di Provinsi NTB
• Danau Semayang berada di Provinsi Kalimantan Timur
• Danau Sembuluh berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Sentani berada di Provinsi Papua
• Danau Sentarum berada di Provinsi Kalimantan Barat
• Danau Sidenreng berada di Provinsi Sulawesi Selatan
• Danau Singkarak berada di Provinsi Sumatra Barat
• Danau Sipin berada di Provinsi Jambi
• Danau Situ Bagendit berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Situ Cileunca berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Situ Langkung berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Situ Lengkong berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Situ Sipanunjang berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Tage berada di Provinsi Papua
• Danau Tambara berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat
• Danau Tamblingan berada di Provinsi Bali
• Danau Tang berada di Provinsi Kalimantan Barat
• Danau Telaga Menjer berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Telaga Patenggang berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Telaga Sarangan berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Teloko berada di Provinsi Sumatra Selatan
• Danau Tempe berada di Provinsi Sulawesi Selatan
• Danau Terusan berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Tes berada di Provinsi Bengkulu
• Danau Tete berada di Provinsi Kalimantan Tengah
• Danau Ti Bi berada di Provinsi Papua
• Danau Toba berada di Provinsi Sumatra Utara
• Danau Tondano berada di Provinsi Sulawesi Utara
• Danau Tonjidat berada di Provinsi Papua
• Danau Wanayasa berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Towuti berada di Provinsi Sulawesi Selatan
• Danau Waduk Cacaban berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Cengklik berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Cirata berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Waduk Darma berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Waduk Gajah Mungkur berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Gonclang berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Gunung Rowo berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Jatiluhur berada di Provinsi Jawa Barat
• Waduk Ir. Sutami(dulu bernama Waduk Karangkates) berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Kedongombo berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Klampis berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Lahor berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Melahayu berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Ngebel berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Mrica berada di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah
• Danau Waduk Riam Kanan berada di Provinsi Kalimantan Selatan
• Danau Waduk Saguling berada di Provinsi Jawa Barat
• Danau Waduk Selarego berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Waduk Seloromo berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Sempor berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Wadas Lintang berada di Provinsi Jawa Tengah
• Danau Waduk Way Rarem berada di Provinsi Lampung
• Danau Waduk Widas berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Yamur berada di Provinsi Papua
• Danau Yawasi berada di Provinsi Papua
• Danau Ranu Pakis berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Ranu Klakah berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Ranu Bedali berada di Provinsi Jawa Timur
• Danau Ranu Gumbolo berada di Provinsi Jawa Timur

Kamis, 04 November 2010

Gunung meletus

Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 1980
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Berbagai Tipe Gunung Berapi
1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi maar
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
• Suhu di sekitar gunung naik.
• Mata air menjadi kering
• Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
• Tumbuhan di sekitar gunung layu
• Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil letusan gunung berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Krakatau Krakatoa

Krakatau


Gunung Krakatau pada lukisan abad ke-19.

Ketinggian
813 m (2,667 kaki)
Lokasi
Lokasi Selat Sunda, Indonesia

Koordinat
6°6′27″LS,105°25′3″BT

Geologi
Jenis
Kaldera vulkanik

Letusan terakhir
2009
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.


Selat Sunda
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
Perkembangan Gunung Krakatau
Gunung Krakatau Purba
Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.
Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:
“ Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera

Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
[sunting] Munculnya Gunung Krakatau


Perkembangan Gunung Krakatau
Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.
Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883.

Erupsi 1883

Sebuah litografi yang dibuat pada tahun 1888 yang menggambarkan Gunung Krakatau pada kejadian Erupsi 1883.
Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah gunung itu. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.

Anak Krakatau

Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau 13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.
Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.
Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.


Anak Krakatau, Februari 2008


Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya.

Peristiwa Letusan Gunung terbesar yang Pernah terjadi di Indonesia

Ternyata di balik keindahan Panorama Pegunungan tersimpan suatu kekuatan yang mampu meluluh lantakkan umat manusia. Siapa sangka pegunungan yang beroma sejuk, pemandangan yang indah dan berair jernih mampu mengeluarkan bebatuan yang berton-ton jumlahnya, lahar panas yang mampu menyapu apa saja yg di laluinya dan hujan abu yg mampu menutupi bumi ini dengan kegelapan. Itulah yang di sebut dengan Letusan Gunung. Dan ternyata Indonesia berada persis diantara Pegunungan yang setiap saat dapat saja terjadi letusan. Tapi Kita tetap saja nyantai dan menganggap itu bukan suatu ancaman. seharusnya kita selalu berada dalam Siaga I. Bersiap-siap jika saja terjadi letusan yang sesunguhnya.
Sebagai Pengantar Tragedi ini berikut ini adalah kumpulan peristiwa yang benar-benar terjadi. Walaupun sudah lama berlalu tidak salah kalau kita mengingatnya Kembali untuk mengingatkan Diri kita Masing-masing bahwa bencana itu dapat saja terjadi kapanpun. Seperti yang sering di katakan para ahli sejarah, ” Sejarah pasti akan berulang “ jadi tidak tertutup kemungkinan letusan-letusan yang dahsyat dari beberapa Gunung yang terjadi dahulu kala akan terulang kembali. Dan semua itu sepertinya sudah nyata ketika Gunung Sinabung yang selama ini dinyatakan tidak aktif malah meletus. Jadi Ayo kita Siaga I menghadapi hal yang tidak terduga ini.

Gunung Kelud

Pada Abad 15 Gunung Kelud sudah meledak dan menewaskan !5.00 jiwa. Dan pada tahun !586 kembali gunung ini meledak dan merengguy nyawa lebih kurang dari 10.000. Ketika tahun 1919 gunung ini kembali meletus dan mengalirkan lahar dingin hingga menyapu pemukiman Penduduk. Hingga menewaskan ribuan nyawa.Tahun 1926 sebuah system pengalihan aliran lahar telah di buat secara ekstensif dan sampai sekarang masih berfungsi.Dan pada Abad 20 gunung Kelud meledak pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.Tahun 2007 gunung ini Kembali menunjukkan aktifitas yang meningkat. Dari pengamatan Para ahli dapat dikatakan bahwa Gunung Kelud mengalani siklus 15 tahunan untuk meletus.

Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah salah satu kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

Gunung Galunggung

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

Gunung Agung

Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.
Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung.
Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.

Gunung Krakatau

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.
Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

3.Maninjau
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km ³ dan panjang 20 km dan lebar 8 km. Gempa Sumbar yang terjadi tahun lalu makin mengkhawatirkan karena membuat gunung ini seperti aktif kembali dan sewaktu-waktu tanpa diduga akan terjadi letusan lagi. Inilah yang menjadi ketakutan warga disekitar Maninjau. Apa lagi sering terjadi longsoran di sekitar Danau Maninjau yg terkenal itu.

Gunung Tambora

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.
Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.
Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.
Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

Toba Supervolca ( Danau Toba )

Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia.
Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia.
Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera, meletus dengan sangat dahsyat. Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10.000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.
Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut (Indonesia) sekarang, beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasar laut pada bulan Desember 2004.
Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara, banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.
Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan ‘Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut.”
Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi. Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.
Inilah pengantar kekhawatiran kita akan Peristiwa yang tidak dapat di prediksi kapan akan terjadi. Tapi semuanya hanyalah masalah waktu, cepat atau lambat tempat yg selama ini kita kagumi sebagai tempat kita menghibur diri dengan Pesonanya akan berbalik arah mengancam kita dengan letusannya. Mungkin data-data yg kuungkapkan di sini masih banyak kekurangannya. silahkan melengkapinya dengan komentar anda.

Daftar gunung di Indonesia

Berikut merupakan daftar gunung yang terletak di Indonesia.
Berdasarkan nama
A
• Gunung Agung, di Pulau Bali
• Gunung Abang, di Pulau Bali
• Gunung Anjasmara, di Jawa Timur
• Gunung Argopuro, di Jawa Timur
• Gunung Arjuno, di Jawa Timur
• Gunung Aseupan, di Banten
• Gunung Awu, di Sulawesi Utara

B
• Gunung Balease, di Sulawesi Selatan
• Gunung Baluran, di Jawa Timur
• Gunung Bandahara, di NAD
• Gunung Batok, di Jawa Timur
• Gunung Batur, di Bali
• Gunung Batutara, di Laut Flores
• Gunung Batusibela, di Maluku Utara
• Gunung Bawakaraeng, di Sulawesi selatan
• Gunung Botto Kabobong, di Sulawesi selatan
• Gunung Bromo, di Jawa Timur
• Gunung Bukitunggul, di Jawa Barat
• Gunung Bur ni Telong, di NAD
• Gunung Burangrang, di Jawa Barat

C
• Gunung Cikurai, di Jawa Barat
• Gunung Ciremai, di Jawa Barat
D
• Gunung Dempo, di Sumatera Selatan

G
• Gunung Galunggung, di Jawa Barat
• Gunung Gamalama, di Ternate Ma-lut
• Gunung Gamkonora, di Maluku Utara
• Gunung Gede, di Jawa Barat

H
• Gunung Halimun, di Banten

I
• Kawah Ijen, di Jawa Timur

J

• Puncak Jaya di Papua

K
• Gunung Kabaena, di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara
• Gunung Karang, di Banten
• Gunung Karangetang, di Sulawesi Utara
• Gunung Kelud, di Jawa Timur
• Gunung Kerinci, di Jambi
• Gunung Krakatau, di Selat Sunda

L
• Gunung Lasem, di Rembang Jawa Tengah
• Gunung Lawu, di Jawa Timur
• Gunung Leuser, di NAD
• Gunung Lompobattang, di Sulawesi Selatan

N
• Gunung Nepo ,di Sulawesi Selatan

M
• Gunung Malabar, di Jawa Barat
• Gunung Marapi, di Sumatera Barat
• Gunung Mekongga, di Sulawesi Tenggara
• Gunung Merapi, di Jawa Tengah
• Gunung Merbabu, di Jawa Tengah
• Gunung Muria, di Jawa Tengah


P
• Gunung Pangrango, di Jawa Barat
• Gunung Papandayan, di Jawa Barat
• Gunung Patuha, di Jawa Barat
• Gunung Penanggungan, di Jawa Timur
• Gunung Perkison, di NAD
• Gunung Pesagi, di Lampung
• Gunung Pesawaran, di Lampung
• Gunung Prahu, di Jawa Tengah
• Gunung Pulasari, di Banten

R
• Gunung Rajabasa, di Lampung
• Gunung Raung, di Jawa Timur
• Gunung Rinjani, di NTB

S
• Gunung Sago, di Sumatera Barat
• Gunung Salak, di Jawa Barat
• Gunung Sanggabuana, di Jawa Barat
• Gunung Seblat, di Bengkulu
• Gunung Semeru, di Jawa Timur
• Gunung Seminung, di Lampung
• Gunung Sibayak, di Sumatra Utara
• Gunung Sibuatan, di Sumatera Utara
• Gunung Sihapuabu, di Sumetera Utara
• Gunung Sinabung, di Sumatera Utara
• Gunung Singgalang, di Sumatera Barat
• Gunung Slamet, di Jawa Tengah
• Gunung Sumbing, di Jawa Tengah
• Gunung Sundoro, di Jawa tengah

T
• Gunung Talamau, di Sumatera Barat
• Gunung Talang, di Sumatra Barat
• Gunung Tambora, di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
• Gunung Tampomas, di Sumedang, Jawa Barat
• Gunung Tandikat, di Sumatra Barat
• Gunung Tanggamus, di Lampung
• Gunung Tangkuban Parahu, di Jawa Barat

W
• Gunung Wayang, di Jawa Barat
• Gunung Welirang, di Jawa Timur
• Gunung Wilis, di Jawa Timur

Berdasarkan letak:

Gunung di Papua
• Gunung Puncak Carstenz Pyramid(4,884 m.dpl) merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
• Gunung Puncak Jaya(4,860 m.dpl)
• Gunung Puncak Trikora(4,730 m.dpl)
• Gunung Puncak Idenberg (4,643 m.dpl)
• Gunung Dom (1,332 m.dpl)
• Gunung Derabaro (4,150 m.dpl)
• Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
• Gunung Yaramamafaka (3,370 m.dpl)
• Gunung Redoura (3,083 m.dpl)
• Gunung Togwomeri (2,680 m.dpl)
• Gunung Mandala (4,640 m.dpl)
• Gunung Ngga Pilimsit(4,717 m.dpl)
• Gunung Foja (1,800 m.dpl)
• Gunung Cyrcloop (2,034 m.dpl)
Gunung di Jawa
• Gunung Anjasmara (2.277 m)
• Gunung Argapura (3.088 m)
• Gunung Arjuno (3.339 m)
• Gunung Bromo (2.392 m)
• Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
• Gunung Burangrang (2.057 m)
• Gunung Cereme (3.078 m)
• Gunung Cikuray (2.818 m)
• Gunung Galunggung (2.167 m)
• Gunung Gede (2.958 m)
• Gunung Guntur (2.249 m)
• Gunung Karang (1.245 m) sekitar 40 KM selatan Pandeglang
• Gunung Kembar I (3.052 m)
• Gunung Kembar II (3.126 m)
• Gunung Lasem (806 m) Rembang Jawa Tengah
• Gunung Lawu (3.245 m)
• Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
• Gunung Malabar (2.343 m)
• Gunung Masigit (2.078 m)
• Gunung Merapi (2.911 m)
• Gunung Merbabu (3.145 m)
• Gunung Muria (1.602 m)
• Gunung Pangrango (3.019 m)
• Gunung Papandayan (2.665 m)
• Gunung Patuha (2.386 m)
• Gunung Penanggungan (1.653 m)
• Gunung Raung (3.332 m)
• Gunung Salak (2.211 m)
• Gunung Slamet (3.432 m)
• Gunung Sumbing (3.336 m)
• Gunung Sundara (3.150 m)
• Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
• Gunung Ungaran (2,050 m)
• Gunung Wayang (2.181 m)
• Gunung Welirang (3.156 m)
• Gunung Wilis (2.552 m)
• Gunung Kelud (1.350 m)
Gunung di Kalimantan
• Gunung Palung (1.116 m) Kalimantan Barat
• Gunung Raya (2.278 m) Kalimantan Tengah
• Gunung Liangpran (2.240 m) Kalimantan Timur
• Gunung Halau (1.892 m) Kalimantan Selatan
Gunung di Sulawesi
• Gunung Awu (1.320 m) Kepulauan Sangihe
• Gunung Lokon (1.689 m)
• Gunung Klabat(1995 mdpl)
• Gunung Mekongga (2.620 m)
• Gunung Mahawu (1311 mdpl)
• Gunung Bawakaraeng (2.705 m)
• Gunung Latimojong (3.478 m)
• Gunung Lokon (1580 mdpl)
• Gunung Lompobattang (2871 m)
• Gunung Soputan (1783 m)
Gunung di Sumatra
• Gunung Dempo (3159 m) Sumatra Selatan
• Gunung Kerinci (3.805 m) Jambi gunung tertinggi di Sumatra, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia
• Gunung Sinabung (2.475 m) Sumatra Utara
• Gunung Sibayak (2.212 m) Sumatra Utara
• Gunung Pesagi (2.262 m) Lampung
• Gunung Singgalang (2.877 m) Sumatra Barat
• Gunung Marapi (2,891.3 m) Sumatra Barat
• Gunung Talamau (2,912 m) Sumatra Barat
• Gunung Tandikat (2438 m) Sumatra Barat
• Gunung Leuser (3172 m) NAD
• Gunung Perkison (2300 m) NAD
• Gunung Talang (2600 m) Sumatra Barat
• Gunung Sago (2500 m) Sumatra Barat
Bali & Nusa Tenggara
• Gunung Agung (3.142 m) di Bali
• Gunung Batur (1.717 m) di Bali
• Gunung Batukaru (2.276 m) di Bali
• Gunung Ebulolobo (2,123)
• Gunung Inielika (1,559)
• Gunung Kondo (2,947)
• Gunung Nangi (2,330)
• Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia
• Gunung Sangeang (1,949)
• Gunung Tambora (2.850 m) di pulau Sumbawa
• Gunung Anak Ranakah (2,402)
• Gunung Ebulabo (2,123)
• Gunung Egon (1,703)
• Gunung Iliboleng (1,659)
• Gunung Iliwerung (1,486)
• Gunung Inerie (2,230)
• Gunung Keknemo (2,070)
• Gunung Kelimutu (1,385)
• Gunung Lewotobi Laki-laki (1,584)
• Gunung Lewotobi Perempuan (1,703)
• Gunung Lewotolo (1,319)
• Gunung Loreboleng (1,117)
Tempat lainnya
• Gunung Batusibela (2.111 m) di pulau Bacan kepulauan Maluku
• Krakatau di Selat Sunda
• Gunung Pangrango (3019 m) di puncak,Gunung tertinggi ke 2 di Jawa barat

10 Gunung berapi aktif paling berbahaya di dunia

Gunung berapai memang bisa diibaratkan sebagai sebuah mata uang, mata uang yang mempunyai dua sisi yang masing-masing berlawanan, Di satu sisi, gunung berapai bisa membuat tanah disekitarnya menjadi sangat subur, tapi di sisi lain, gunung berapai bisa membuat sebuah bencana maha dahsyat.
Letusan gunung berapi memang salah satu bencana yang paling mengerikan, sekali meletus bisa menimbukkan korban meninggal ratusan bahkan ribuan, masih ingatkan kalian pada letusan maha dahsyat gunung krakatau yang terjadi pada tahun 1883, yang menimbulkan kerusakan besar serta korban jiwa yang mencapai ribuan. Sangat mengerikan bukan.
Dan di dunia ini, masih banyak tersisa gunung berapi yang masih aktif yang bisa meletus kapan saja dan merenggut kembali ribuan nyawa manusia. Dan menurut Smashinglist, ada 10 gunung berapi aktif yang dianggap paling berbahaya di dunia.
berikut adalah daftar 10 gunung berapi aktif yang paling berbahaya di dunia :

1. Yellowstone Supervolcano, Amerika serikat

kalian tentunya masih ingat dengan film 2012 yang menceritakan tentang kejadian alam hebat yang memusnahkan hampir seluruh populasi di bumi ini. Salah satu kejadian alam hebat tersebut adalah meletusnya Yellowstone Supervolcano. Dan usut punya usut, ternyata Yellowstone Supervolcano memanggunug berapai paling berbahaya di dunia. Ledakan Yellowstone Supervolcano bisa menyemburkan batuan dan komposisi gunug lainya hingga 1.000 kilometer kubik. lava dan abu vulkanik letusan gunug ini cukup untuk mengancam kepunahan spesies dan bahkan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana massal, karena sekali gunung ini meletus, maka akan menyebabkan semua gunung berapi lainnya mengalami kegiatan getaran tektonis besar-besaran dan bisa memicu letusan-letusan lainya.

2. Gunung Vesuvius, Italia

Gunung Vesuvius adalah sebuah stratovolcano di teluk Napoli, Italia, sekitar 9 kilometer sebelah timur Napoli. Gunung Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi di daratan Eropa telah meletus dalam seratus tahun terakhir. Gunung Vesuvius terkenal karena letusan di tahun 79 yang menyebabkan penghancuran kota-kota Romawi Pompeii dan Herculaneum. Gunung ini bisa saja meletus kapan saja, dan parahnya ada sekitar 3 juta orang yang tinggal di sekitar gunug vesuvius. Letusan gunug ini bisa menimbulkan semburan lava yang sangat tinggi, bahkan pada 22 Maret 1994, tinggi semburan lava mencapai 1000 meter.

3. Popocatepetl, Meksiko
Popocatepetl adalah gunung berapi yang aktif yang terletak pada ketinggian 5.426 meter dari permukaan laut. tercatat sudah ada 20 letusan sejak 1519. Letusan gunung ini sangat dahsyat, karena bisa mengeluarkan abu vulkanik dalam radius yang cukup jauh. Bahkan sejak Desember 1994 terjadi aktivitas membahayakan pada gunung ini secara terus-menerus, hingga akhirnya sebuah letusan hebat terjadi pada tahun 2000 yang merupakan letusan terbesar sepanjang sejarah gunung Popocatepetl yang pernah diabadikan.

4. Sakurajima, Jepang
Sakurajima adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, Gunung ini terletak di Pulau Kyushu Jepang. Intensitas letusan gunung ini adalah salah satu yang paling tinggi di Jepang bahkan dunia. bahkan 7.300 letusan tercatat dalam 45 tahun terakhir ini. Salah satu letusan terdahsyat terjadi pada tanggal 10 Maret 2009 dimana gunung ini melemparkan batuan dan komposisi gunung lainya hingga 2 kilometer jauhnya.

5. Galeras, Kolombia
Galeras telah menjadi gunung berapi aktif selama setidaknya satu juta tahun. Terletak di Kolombia selatan dekat perbatasan dengan Ekuador. Gunung ini merupakan gunung berapi yang paling aktif di Kolombia. Gunung ini telah meletus hampir setiap tahun sejak tahun 2000. Hal ini berbahaya karena frekuensi letusan tak terduga. Letusan gunung ini bisa menyebabkan turunya lava panas hingga 3,5 km ke arah lereng gunung Galeras. Letusan terakhir terkadi pada tanggal 3 Januari 2010, dan memaksa pemerintah untuk mengevakuasi 8.000 orang.

6. Gunung Merapi, Indonesia

Dan inilah gunung produk lokal, yang kebetulan letaknya tak terlalu jauh dari kota kelahiran saya, Magelang. Gunung Merapi adalah gunung berapi berbentuk kerucut yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia. Ini adalah gunung berapi yang paling aktif di Indonesia dan telah meletus secara berkala sejak 1548. Gunung ini telah aktif sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebagian besar letusan Merapi melibatkan runtuhnya kubah lava yang terus mengalir ka bawah. Dan kadang sering disertai dengan turunya asap panas (wedhus Gembel) yang kecepatanya bisa mencapai 120 km per jam.

7. Gunung Nyiragongo, Kongo

adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di Afrika, gunung ini selalu menampakkan aktivitas keaktifanya secara signifikan. Sejak 1882, ia telah meletus sedikitnya 34 kali. Salah satu letusan terparah adalah pada tangga 17 September 2002, ketika itu lava mengalir menuruni lereng Nyiragongo hingga menutupi sekitar 40% dari kota Goma dan menyebabkan hampir 120.000 orang kehilangan tempat tinggal.

8. Ulawun, Papua New Guinea

Ulawun adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di Papua New Guinea dan salah satu yang paling berbahaya. Gunug ini terletak di busur Bismarck Papua new Guinea. Gunung ini tercatat sudah beberapa kali meletus, salah satu letusan terkuat adalah pada tahun 1980, dimana Ulawun mengeluarkan abu hingga setinggi 60.000 kaki dan menghasilkan aliran piroklastik yang menyapu semua sisi-sisi gunung dan menghancurkanya.

9. Taal Volcano, Filipina
Taal Volcano adalah gunung berapi kompleks di pulau Luzon di Filipina. Gunung Ini terdiri dari sebuah pulau di Danau Taal, yang terletak dalam kaldera yang terbentuk oleh letusan sebelumnya yang sangat kuat (prosesnya hampir sama dengan danau Toba). Taal Volcano terletak sekitar 50 km (31 Mil) dari ibukota, Manila. Gunung berapi ini telah meletus keras beberapa kali, tercatat salah satu yang paling kuat adalah letusan di tahun 1991 yang menewaskan lebih dari seribu jiwa.

10. Mauna Loa, Hawaii
Mauna Loa adalah gunung berapi terbesar di dunia (volume dan area), dengan volume lava mencapai sekitar 18.000 mil kubik. Mauna Loa adalah salah satu dari 5 gunung berapai yang membentuk Pulau Hawaii. Walaupun Mauna Loa bukanlah gunung yang tertinggi, namun ledakanya adalah yang paling berbahaya, hal ini karena kandungan lava gunung ini mengangdung banyak fluida yang bisa menyebabkan kebakaran parah. Gunung ini terakhir kali meletus pada tanggal 15 April 1984.

I K L I M

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi

MACAM-MACAM IKLIM :

A.IKLIM MATAHARI


Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar 24 berikut.

Berikut adalah pembagian iklim matahari :

1. Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0° - 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.

Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
4. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

2. Iklim Sub Tropis

Iklim sub tropis terletak antara 231/2° - 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.

Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
1. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
2. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
3. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
4. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

3. Iklim Sedang

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:

1. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
2. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4. Iklim Dingin (Kutub)

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.

Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
1. Musim dingin berlangsung lama
2. Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
3. Udaranya kering.
4. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
5. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
6. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
7. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
8. Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
1. Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
2. Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.


B. Iklim Fisis


Apa yang dimaksud dengan iklim fisis?. Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).



1. Iklim Köppen


Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk merubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi terbaik iklim; dan, lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, dan kelembaban musiman.[2]
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Skema
o 1.1 KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal
o 1.2 KELOMPOK B: Iklim kering (gersang dan semigersang)
o 1.3 KELOMPOK C: Iklim sedang/mesotermal
o 1.4 Kelompok D: Iklim benua/mikrotermal
o 1.5 KELOMPOK E: Iklim kutub
* 2 Catatan kaki
* 3 Pranala luar

Klasifikasi iklim Köppen membagi iklim menjadi lima kelompok dan beberapa jenis dan subjenis. Setiap jenis iklim diwakili oleh simbol 2 hingga 4 huruf.
[sunting] KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal

Iklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah) — dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 18 °C (64.4 °F) atau lebih tinggi. Terbagi menjadi:

* Iklim hutan hujan tropis (Af):[3] Mengalami kelembaban 60 mm (2,4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
o Contoh:
+ Indonesia
+ Kuala Lumpur, Malaysia
+ Belém, Brasil
+ Hilo, Hawaii, Amerika Serikat
+ Singapura
* Iklim monsun tropis (Am)

Contoh:
Conakry, Guinea
Chittagong, Bangladesh

* Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw).

Contoh:
Bangalore, India
Veracruz, Meksiko
Townsville, Australia

KELOMPOK B: Iklim kering (gersang dan semigersang)

Contoh:
Yuma, Arizona (BWh)
Almería, Spanyol (BWh)
Cobar, New South Wales, Australia (BSh)
Murcia, Spanyol (BSh)
Medicine Hat, Alberta, Kanada (BSk)
Enna, Italia (BSh)

KELOMPOK C: Iklim sedang/mesotermal

* Iklim Mediterania (Csa, Csb)

Contoh:
Split, Kroasia (Csa)
Madrid, Spanyol (Csa)
Marseille, Perancis (Csa)
Yalta, Ukraina (Csa)
Los Angeles, California (Csa)
Barcelona, Spanyol (Csa)
Santiago, Chili(Csb)
Adelaide, Australia (Csa)
Perth, Australia (Csa)
Risan, Montenegro (Csb)
Porto, Portugal (Csb)
San Francisco, California (Csb)
Victoria, British Columbia (Csb)

* Iklim subtropis (Cfa, Cwa)

Contoh:
New York City, New York (Cfa)
Dallas, Texas (Cfa)
Milan, Italia (Cfa)
Buenos Aires, Argentina (Cfa)
Brisbane, Australia (Cfa)
Atlanta, Georgia (Cfa)
Porto Alegre, Brazil (Cfa)
Luodian, Guizhou, Cina (Cwa)
Sydney, Australia (Cfa).

* Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb)

Contoh:
Limoges, Perancis (Cfb)
Langebaanweg, Afrika Selatan (Cfb)
Curitiba, Brazil (Cfb)
Prince Rupert, British Columbia, Kanada (Cfb)
Bergen, Norwegia (Cfb)

* Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc)

Examples:
Punta Arenas, Chili (Cfc)
Monte Dinero, Argentina (Cfc)
Reykjavík, Islandia (Cfc)
Tórshavn, Kepulauan Faroe (Cfc)
Harstad, Norwegia (Cfc).
[sunting] Kelompok D: Iklim benua/mikrotermal

* Iklim benua musim panas (Dfa, Dwa, Dsa)

Contoh:
Chicago, Illinois (Dfa)
Santaquin, Utah (Dfa)
Seoul, Korea Selatan (Dwa) Cambridge, Idaho (Csa) Saqqez, Iran (Csa)

* Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Dfb, Dwb, Dsb)

Contoh:
Ankara, Turki (Dsb)
Moncton, New Brunswick, Kanada (Dfb)
Minsk, Belarus (Dfb)
Revelstoke, British Columbia, Kanada (Dfb)
Fargo, North Dakota, (Dfb)
Vladivostok, Rusia (Dwb).
Stockholm, Swedia (Dfb)

* Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Dfc, Dwc, Dsc)

contoh:
Sept-Îles, Quebec, Kanada (Dfc)
Anchorage, Alaska (Dfc)
Mount Robson, British Columbia, Kanada (Dfc)
Irkutsk, Rusia (Dwc).
Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Dfc)

* Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrim (Dfd, Dwd)

Verkhoyansk
Oymyakon
[sunting] KELOMPOK E: Iklim kutub

* Iklim tundra (ET)

Examples:
Iqaluit, Nunavut, Kanada
Provideniya, Rusia
Deception Island, Antarktika.
Longyearbyen, Svalbard

* Iklim kutub es (EF)

Antarktika (Scott Base)
Greenland (Eismitte atau North Ice)

2.Sistem Klasifikasi Mohr

Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan (Anon, ?).

3. Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson

Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk (2000) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ; Safi’i, 1995).

Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).

4. Sistem Klasifikasi Oldeman

Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.

Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.

Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan (Tjasyono, 2004).

Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4 dan sub 5.

Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980)

5. Iklim laut (Maritim)


Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.

Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
1. Suhu rata-rata tahunan rendah;
2. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
3. Banyak awan, dan
4. Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
1. Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
2. Banyak awan;
3. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
4. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

6. Iklim Darat (Kontinen)

Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang.

Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40(, yaitu sebagai berikut:

1. Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
2. Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
1. Amplitudo suhu tahunan besar;
2. Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan
3. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

7. Iklim Dataran Tinggi


Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:

1. Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
2. Udara kering,
3. Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
4. Jarang turun hujan.

8.Iklim Gunung

Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:

1. Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
2. Terdapat di daerah sedang;
3. Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
4. Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;
5. Kadang banyak turun salju.


Iklim di Indonesia


Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.

1. Iklim Musim (iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.
* Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan

* Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.

2. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.

3. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

JENIS – JENIS AIR

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

a. Air Tanah Preatis

Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.

b. Air Tanah Artesis

Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.

2. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.

b. Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.

SIKLUS HIDROLOGI

Pernah dengar istilah “siklus hidrologi” ?Yuk… Kita belajar bersama, apa sih sebenarnya ”siklus hidrologi” itu.

Jika kita melihat dari kombinasi kata, ”siklus” berarti suatu proses atau kejadian -yang secara garis besar- terus berulang. Nah, kalau ”hidrologi” merupakan suatu ilmu/kajian terhadap distribusi air di bumi dan terhadap pergerakan air yang terjadi di bumi dan atmosfirnya. Jika dikaitkan dengan siklus, maka makna ”siklus hidrologi” adalah pergerakan air dan perubahannya di muka bumi secara berulang dan terus menerus (sampai kiamat ) melalui berbagai proses fisika seperti evaporasi, kondensasi, presipitasi, transpirasi, perkolasi, dan perembesan, serta aliran permukaan.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi:

A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

B. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

C. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

HIDROLOGI

Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.

Domain hidrologi meliputi hidrometeorologi, hidrologi air-permukaan, hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki peranan penting. Oseanografi dan meteorologi tidak termasuk karena air hanya satu dari aspek penting lainnya.

Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.



1. AIR

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.[5] Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

2. AIR ASIN


Air asin lebih sering berarti air dari laut dan samudra. Air ini juga disebut air laut. Air asin ialah lawan air tawar.

Air asin mengandung garam. Kita tidak bisa meminum air asin karena garam dalam air membuat kita dehidrasi - badan kita akan kehilangan lebih banyak air yang diminum, dan nanti bisa sakit. Namun, banyak jenis ikan, hewan, dan tanaman yang berbeda tinggal di air asin. Air laut dibuat dengan mengeringkan air asin.

Air asin digunakan untuk membuat atau mengawetkan makanan.

Saat mengukur garam dalam iar, para ilmuwan bisa mengatakan bahwa mereka menguji salinitasnya.


3. SIKLUS AIR

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

* Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

* Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

* Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

4. AWAN

Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau beku kristal tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau lain planet tubuh. Awan juga terlihat massa tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu tentang awan atau awan fisika cabang meteorologi.

Di Bumi substansi biasanya kondensasi uap air . Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan untuk jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala. Pada beberapa kasus, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter. Para agen yang paling umum dari lift termasuk pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan, angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih dari atas sebuah airmass pendingin, dan mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika naik udara, mengembang sebagai tekanan berkurang. Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat. dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh terlihat berbagai panjang gelombang. Mereka sehingga tampak putih, setidaknya dari atas. tetesan Cloud cenderung menyebarkan cahaya efisien, sehingga intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman ke gas, maka abu-abu atau bahkan gelap kadang-kadang penampilan mereka di dasar awan . awan tipis mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, seperti saat matahari terbit atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di dekat-inframerah karena air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang .

5. BANJIR

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.[1] Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering.[2] Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.[1] Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya.[3] Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut.[3] Banjir adalah hal yang rutin.[4] Setiap tahun pasti datang.[4] Banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.[5] Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.[6]

Ciri ciri

Bencana banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut.[7]

* Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
* Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
* Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.
* Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
* Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
* Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
* Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
* Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.

Jenis-Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak

Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.[8]

* Banjir Sungai

Terjadi karena air sungai meluap.

* Banjir Danau

Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

* Banjir Laut pasang

Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut.[2]

* Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
* Pendangkalan sungai,
* Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
* Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
* Pembuatan tanggul yang kurang baik,
* Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:[1]

1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
2. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit-penyakit
6. Menghambat transportasi darat

AIR

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.[5] Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu terlihat berwarna turquoise.

Elektrolisis air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.[8][9][10]

Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Butir-butir embun menempel pada jaring laba-laba.

Kohesi dan adhesi

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.

Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.

Tegangan permukaan
Bunga daisy ini berada di bawah permukaan air, akan tetapi dapat mekar dengan tanpa terganggu. Tegangan permukaan mencegah air untuk menenggelamkan bunga tersebut.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air.

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air — perlu dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.[11] Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar sel (extracellular freezing).

Air dalam kehidupan
Kehidupan di dalam laut.

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

Makhluk air

Perairan bumi dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan. Semua makhluk hidup pertama di Bumi ini berasal dari perairan. Hampir semua ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi lumba-lumba dan ikan paus juga hidup di dalam air. Hewan-hewan seperti amfibi menghabiskan sebagian hidupnya di dalam air. Bahkan, beberapa reptil seperti ular dan buaya hidup di perairan dangkal dan lautan. Tumbuhan laut seperti alga dan rumput laut menjadi sumber makanan ekosistem perairan. Di samudera, plankton menjadi sumber makanan utama para ikan.

Air dan manusia

Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air. Mesopotamia yang disebut sebagai awal peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan.

Air minum


Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan.[12] Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari,[13] namun hasil penelitian yang diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. [14] Malah kadang-kadang untuk beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas.[15]

Pelarut

Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh manusia, pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu, limbah rumah tangga juga dibawa oleh air melalui saluran pembuangan. Pada negara-negara industri, sebagian besar air terpakai sebagai pelarut.

Air dapat memfasilitasi proses biologi yang melarutkan limbah. Mikroorganisme yang ada di dalam air dapat membantu memecah limbah menjadi zat-zat dengan tingkat polusi yang lebih rendah.

Air dalam kesenian
"Ombak Besar Lepas Pantai Kanagawa." oleh Katsushika Hokusai, lukisan yang sering digunakan sebagai pelukisan sebuah tsunami.

Artikel utama: Air dalam kesenian

Dalam seni air dipelajari dengan cara yang berbeda, ia disajikan sebagai suatu elemen langsung, tidak langsung ataupun hanya sebagai simbol. Dengan didukung kemajuan teknologi fungsi dan pemanfaatan air dalam seni mulai berubah, dari tadinya pelengkap ia mulai merambat menjadi obyek utama. Contoh seni yang terakhir ini, misalnya seni aliran atau tetesan (sculpture liquid atau droplet art).[16]

Seni lukis

Pada zaman Renaisans dan sesudahnya air direpresentasikan lebih realistis. Banyak artis menggambarkan air dalam bentuk pergerakan - sebuah aliran air atau sungai, sebuah lautan yang turbulensi, atau bahkan air terjun - akan tetapi banyak juga dari mereka yang senang dengan obyek-obyek air yang tenang, diam - danau, sungai yang hampir tak mengalir, dan permukaan laut yang tak berombak. Dalam setiap kasus ini, air menentukan suasana (mood) keseluruhan dari karya seni tersebut,[17] seperti misalnya dalam Birth of Venus (1486) karya Botticelli[18] dan The Water Lilies (1897) karya Monet.[19]
Rivermasterz, memanfaatkan air sebagai elemen dalam foto.

Fotografi

Sejalan dengan kemajuan teknologi dalam seni, air mulai mengambil tempat dalam bidang seni lain, misalnya dalam fotografi. walaupun ada air tidak memiliki arti khusus di sini dan hanya berperan sebagai elemen pelengkap, akan tetapi ia dapat digunakan dalam hampir semua cabang fotografi: mulai dari fasion sampai landsekap. Memotret air sebagai elemen dalam obyek membutuhkan penanganan khusus, mulai dari filter circular polarizer yang berguna menghilangkan refleksi, sampai pemanfaatan teknik long exposure, suatu teknik fotografi yang mengandalkan bukaan rana lambat untuk menciptakan efek lembut (soft) pada permukaan air.[20]

Seni tetesan air
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Seni tetesan air

Keindahan tetesan air yang memecah permukaan air yang berada di bawahnya diabadikan dengan berbagai sentuhan teknik dan rasa menjadikannya suatu karya seni yang indah, seperti yang disajikan oleh Martin Waugh dalam karyanya Liquid Sculpture, suatu antologi yang telah mendunia.[21]

Seni tetesan air tidak berhenti sampai di sini, dengan pemanfaatan teknik pengaturan terhadap jatuhnya tetesan air yang malar, mereka dapat diubah sedemikian rupa sehingga tetesan-tetesan tersebut sebagai satu kesatuan berfungsi sebagai suatu penampil (viewer) seperti halnya tampilan komputer. Dengan mengatur-atur ukuran dan jumlah tetesan yang akan dilewatkan, dapat sebuah gambar ditampilkan oleh tetesan-tetesan air yang jatuh. Sayangnya gambar ini hanya bersifat sementara, sampai titik yang dimaksud jatuh mencapai bagian bawah penampil.[22] Komersialisasi karya jenis ini pun dalam bentuk resolusi yang lebih kasar telah banyak dilakukan.[23][24]

Sains semu air
Ikatan hidrogen antar molekul air yang membuatnya dapat membentuk kelompok atau klaster,

Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia disekelilingnya,[25] yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen,

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi "indah" dan "mengagumkan" apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi "buruk" dan "tidak sedap dipandang mata" apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut.[26]

Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial.[27][28][29][30] Ernst Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi percobaan yang sama