Repúblika Demokrátika Timor Lorosa'e
República Democrática de Timor-Leste
Bendera
LAMBANG
Motto: Unidade, Acção e Progresso
(Portugis: "Persatuan, Tindakan dan Kemajuan")
Lagu kebangsaan: Pátria
Ibu kota (dan kota terbesar) : Dili
Bahasa resmi : Tetun, Portugis, Indonesia
Pemerintahan : Republik
- Presiden : José Ramos Horta
- Perdana Menteri : Xanana Gusmão
Kemerdekaan : Dari Portugal, Indonesia
- Diproklamasikan 28 November 1975
- Diakui 20 Mei 2002
Luas : Total 15,410 km2 (154)
Penduduk : Perkiraan 2006 978.590 (152)
Kepadatan : 69/km2 (98)
PDB (KKB) Perkiraan 2005
- Total US$0,37 miliar (185)
- Per kapita US$400 (192)
Mata uang :Dolar AS
Koin centavo (—)
Zona waktu :(UTC+9)
Ranah Internet :.tl
Kode telepon : 670
Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.
Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.
Sejarah
Demonstrasi menuntut pemisahan Timor Timur dari Indonesia
• Abad ke-16: Kedatangan kaum Portugis
• 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
• 1975: Timor Portugis ditelantarkan Portugal yang dilanda Revolusi Anyelir
• 1976: Bergabung dengan Indonesia, menjadi Provinsi Timor Timur
• 1976 - 1980: Perang saudara; konon sekitar 100.000 - 250.000 orang tewas
• 1991: Insiden Santa Cruz
• 1999: Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan presiden B. J. Habibie
• 1999: Kerusuhan besar-besaran antara pro- dan anti-kemerdekaan dan pengungsian warga Timor Timur
• 2002: Terbentuknya negara Timor Leste
• 2006: Sepertiga mantan tentara nasional Timor Leste memberontak menuntut keadilan; pecah konflik antara pihak polisi yang mendukung pemerintah dengan pihak militer
Politik
Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara langsung dengan dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.
Angkatan Bersenjata Timor Leste adalah FALINTIL-FDTL (F-FDTL), sedangkan angkatan kepolisiannya adalah PNTL (Polícia Nacional Timor-Leste).
Kabupaten (distrik)
Timor Leste secara administratif dibagi menjadi 13 distrik:
• Aileu
• Ainaro
• Baucau
• Bobonaro
• Cova-Lima (Suai)
• Dili
• Ermera
• Lautem
• Liquica
• Manatuto
• Manufahi (Same)
• Oecussi-Ambeno (Pante Makasar)
• Viqueque (Cabira-Oan)
Nama-nama yang berada di antara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang sering dipakai pada masa Integrasi.
Ekonomi
Timor Leste mengharapkan bisa mengeksploitasikan minyak bumi di Celah Timor (Timor Gap), namun sepertinya sulit untuk mendapatkan pendapatan devisa yang besar di Celah Timor karena Australia telah mengiming-imingi Timor Leste dengan pengelolaanya dan Australia mendapatkan hasil eksploitasinya sebesar 80% dan sisanya diberikan ke Timor Leste. Australia juga telah menghalang-halangi Timor Leste untuk dapat menguasai Celah Timor secara penuh, dengan cara mengulur-ulur penyelesaian perbatasan kedua negara.
Walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa Tenggara Timur. Australia pernah mencoba menguasai distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari tapi gagal karena terlalu mahal dan kurang dikenal rakyat Timor Leste. Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia.
Demografi
Statistik demografi CIA World Factbook
Statistik demografi berikut berasal dari CIA World Factbook 2002.
Penduduk
952.618 (Juli 2002)
catatan: perkiraan lain berkisar serendah 800.000 (2002)
Struktur usia ?
Tingkat pertumbuhan penduduk 3,91% (2006)
Tingkat kelahiran 46,07 kelahiran/1.000 penduduk (2002)
Tingkat kematian 6,52 kematian/1.000 penduduk (2002)
Tingkat migrasi neto 51,07 migran/1.000 penduduk (2002)
Rasio jenis kelamin
Tingkat kematian bayi 51,99 kematian/1.000 kelahiran hidup (2002)
Harapan hidup pada kelahiran
populasi total: 64,85 tahun
pria: 62,64 tahun
wanita: 67,17 tahun (2002)
Tingkat kesuburan total
7,48 anak terlahir/wanita
HIV/AIDS
tingkat prevalensi dewasa: NA
orang dengan HIV/AIDS: NA
kematian: NA
Bangsa Timor
Suku bangsa Austronesia (Melayu-Polinesia), Papua, sejumlah minoritas Tionghoa dan beberapa keturunan PortugisEropa.
Agama
Katolik Roma 90%; Islam 4%; Protestan 3%; Hindu 0,5%; Buddha, Animis (1992). Pemerintah Timor Leste melaporkan bahwa sebagian besar orang Kristen masih melanjutkan praktek-praktek animisme, sementara minoritas yang disebut serani tidak.
Bahasa
Tetun (resmi), Portugis (resmi), Indonesia (secara konstitusi disebut sebagai 'bahasa kerja') dan Inggris (secara konstitusional disebut sebagai 'bahasa kerja').
catatan: terdapat sekitar 16 bahasa asli, di mana bahasa Tetun, Galole, Mambae, dan Kemak dituturkan oleh sejumlah penduduk. Bahasa Tetun sebagian dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Eropa yang dibawa ke pulau ini selama lebih dari 400 tahun.
Melek huruf
definisi: usia 15 ke atas dapat membaca-tulis
jumlah penduduk: 48% (2001)
pria: NA%
wanita: NA%
Pada tahun 2005 penduduk Timor Leste diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa. Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Papua, sebagian kecil keturunan Portugis. Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik (98%), diikuti Protestan (3%), Islam (1%), dan sisanya Buddha, Hindu (1%, masing-masing 0,5%), dan aliran kepercayaan (2%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.
Bahasa
Membaca di Timor-Leste
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002, setelah sejak tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, Timor Leste berdasarkan konstitusinya hanya mengakui 2 bahasa nasional yaitu Bahasa Tetun Portugis dan Bahasa Portugis. Di dalam konstitusi disebutkan 2 bahasa yang dijadikan bahasa kerja yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah.
Timor Portugis
Timor Portugis adalah bekas nama (1596 - 1975) Timor Leste ketika masih di bawah pemerintahan Portugis.
Lambang Timor Portugis
Pada masa ini, Portugal membagi pulau Timor dengan Hindia-Belanda dan setelah 1949, Indonesia. Nama Timor Portugis kemudian tidak dipakai lagi sejak 1975, setelah invasi Indonesia tak lama setelah pernyataan kemerdekaan unilateral Timor Timur. Timor Portugis pun menjadi Timor Timur, salah satu provinsi di Indonesia. Secara teknis Timor Portugis baru dinyatakan sebagai sudah tidak ada lagi pada 20 Mei 2002, ketika Timor Leste dideklarasikan sebagai negara merdeka.
Timor Timur
Bendera Timor Timur
Timor Timur merupakan sebuah wilayah bekas koloni portugis yang dianeksasi oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi yang pernah menjadi bagian Indonesia antara 17 Juli 1976 sampai 19 Oktober 1999. Kala itu provinsi ini merupakan provinsi Indonesia yang ke-27. Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah dijajah selama 450 tahun oleh Portugal. Wilayah provinsi ini meliputi bagian timur pulau Timor, pulau Kambing atau Atauro, pulau Jaco dan sebuah eksklave di Timor Barat yang dikelilingi oleh provinsi Nusa Tenggara Timur.
Timor Timur secara resmi merdeka menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Pembagian administratif
Provinsi Timor Timur secara administratif dibagi menjadi 13 kabupaten dan satu kota administratif dan 64 kecamatan.
1. Kabupaten Covalima atau Kovalima
2. Kabupaten Ainaro
3. Kabupaten Manufahi
4. Kabupaten Viqueque atau Vikeke
5. Kabupaten Lautem
6. Kabupaten Baucau atau Baukau
7. Kabupaten Manatuto
8. Kabupaten Aileu
9. Kabupaten Liquiça atau Likisa
10. Kabupaten Ermera
11. Kabupaten Bobonaro
12. Kabupaten Ambeno
13. Kabupaten Dili
14. Kota Administratif Dili
Timor Leste Siap Gabung ASEAN
Timor Leste meluncurkan Sekretariat Nasional ASEAN sebagai suatu langkah khusus untuk mengintensifkan persiapannya bergabung dengan ASEAN.
Peluncuran itu telah dilakukan pekan lalu oleh Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. “Kami telah menerima sambutan baik dan dukungan bagi keinginan Timor Leste dari Thailand, Filipina, dan Malaysia,” ujar Horta.
Dia mengatakan bahwa hubungan antara Timor Leste dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN berdasarkan pada tiga faktor yaitu geografi, keinginan rakyat dan kebijakan pemerintah. “Kami berharap dapat bergabung dengan ASEAN dalam waktu secepatnya,” katanya.
Dia mengatakan bahwa dengan peresmian Sekretariat itu, Timor Leste akan melanjutkan upayanya untuk meningkatkan sumber daya manusia dan menunjukkan keseriusan serta tanggung jawab pada kerja sama kawasan.
Menteri Luar Negeri Timor Leste Albano da Costa mengatakan bahwa Timor Leste memiliki mimpi yang sama dengan para pendiri ASEAN mengenai perdamaian, keamanan dan kesejahteraan di Asia Tenggara. “Timor Leste ingin berkontribusi untuk mewujudkan mimpi itu,” katanya.
Sekretariat itu dibangun dengan bantuan keuangan dari Korea Selatan, salah satu mitra dialog ASEAN. Saat ini Sekretariat tersebut dipimpin oleh Roberto Soares, yang juga dutabesar Timor Leste untuk Singapura dan Brunei Darussalam.
Timor Leste memiliki hubungan diplomasi dengan 10 negara ASEAN. Negara itu telah membuka kantor perwakilan di Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok. Kedutaan besar Timor-Leste di Bangkok juga menangani hubungan dengan Kamboja dan Laos, sedangkan di Kuala Lumpur juga menangani hubungan dengan Myanmar dan Vietnam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar