Kamis, 10 Juni 2010

Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi terdiri atas pola berlapis gas dengan ketebalan ± 1.000 km dari permukaan bumi. Lapisan gas tersebut karena pengaruh gravitasi bumi, bersama bumi akan ikut berotasi dan berevolusi, kecuali jika terjadi angin kencang.
Lapisan Udara
Lapisan udara dengan ketebalan ± 1.000 km terdiri dari berbagai lapisan dan mempunyai fungsi khasnya masing-masing. Lapisan - lapisan tersebut terdiri dari,
Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Ketebalan rata-ratanya 12 km, ketinggian dikhatulistiwa antara 0 - 16 km sedangkan di wilayah kutub berkisar antara 0 -8 km dan 4/5 dari massa udara terdapat pada lapisan troposfer. Semakin tinggi lapisan udara, suhunya semakin turun hingga mencapai -60°C. Setengah dari ketinggiannya terdapat awan dan di lapisan ini seluruh gejala-gejala cuaca terjadi. Pada troposfer setiap naik di atmosfer 100 meter maka temperatur akan turun 0,5°C (khusus Indonesia 0,6°C), terdapat lapisan peralihan antara troposfer dengan stratosfer yang disebut tropopause yang berketebalan ± 2 km
Stratosfer (lapisan yang berlapis)
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 sampai 49 km dari permukaan bumi. Didalamnya terdapat molekul gas yang tidak terpakai di troposfer.Lapisan bawahnya sampai ketinggian 35 km mengandung nitrogen yang bila turun ke troposfer dan terkena petir akan mengalami oksidasi nitrat dan dapat membantu pembentukan hujan. Lapisan atasnya mengandung ozon yang berguna untuk menyerap sinar ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Temperatur di lapisan bawah stratosfer dapat naik sampai 55°C. Lapisan bawah ini sering disebut sebagai lapisan Isotermis.
Mesosfer (campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 49 - 82 km. Pada mesosfer semakin naik maka suhu akan turun mencolok hingga - 73°C, diketinggian 80 km disebut lapisan hangat (dilapisan inilah terbakarnya meteor yang tidak habis terbakar di eksosfer saat bergesekan dengan atmosfer bumi)
Termosfer (disebut juga lapisan ionosfer)
Termosfer terdapat pada ketinggian antara 82 - 800 km. Pada lapisan ini semakin tinggi maka suhu akan naik hingga mencapai 1232°C pada ketinggian 480 km. Perbedaan suhu antara siang dengan sore bisa mencapai ratusan derajat celcius, terdapat juga aurora dan awan pijar malam hari kadang berkilauan pada waktu pagi dan sore dari korona Matahari yang kemudian teralirkan ke kedua kutub bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer di ketinggian 80 sampai dengan 360 km yang merupakan lapisan terjadinya ionisasi. Partikel ion yang terbentuk berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi, yang disebut juga Appleton (lapisan F) dalam bentuk gelombang radio,
1. Gelombang panjang
ketinggian 30.000 - 1.000 meter di lapisan Kennely Heavyside
2. Gelombang menengah
ketinggian 1.000 - 200 meter
3. Gelombang pendek
ketinggian 200 - 10 meter di lapisan Appleton
Eksosfer (disebut juga Desifasister)
Eksosfer yang sering disebut sebagai ruang antar planet dan geostationer terdapat pada ketinggian 800 - 1.000 km. Dilapisan ini terjadi gerakan atom - atom secara bebas (tidak beraturan). Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari muka bumi. Lapisan ini merupakan lapisan yang sangat berbahaya karena lapisan ini terjadi kehancuran meteor dari ruang angkasa.
Susunan Udara
Lapisan udara tersusun oleh masing - masing kelompok zat. Masing - masing zat penyusun, kadarnya dapat berubah - ubah tergantung dari jenis dan intensitas aktifitas hidup manusia dan keadaan cuaca / iklim di bumi. Kelompok zat berupa gas dan rata - rata jumlahnya,
No. Nama Gas Jumlah
1. Zat Lemas (Nitrogen = N2) 78%
2. Zat Pembakar (Oksigen = O2) 21%
3. Argon (Ar) 0,9%%
4. Asam Arang (Carbon Dioksida = CO2) 0,03%
5. Neon (Ne) 0,0015%
6. Helium (He) 0,00015%
7. Krypton (Kr) 0,0001%
8. Xenon 0,000005%
9. Nitron Oksida 0,00005%
10. Methan 0,00002%
Kelompok zat lainnya adalah:
• Debu dari jalan dan industri.
Setiap 1 m3 udara mengandung 250.000 butir debu kosmos dari angkasa luar
• Uap air.
Jumlahnya tergantung kepada suhu, apabila suhu rendah maka uap air akan banyak. Di daerah tropis rata - rata uap air 3% dan untuk daerah kutub biasanya 0%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar