Kamis, 10 Juni 2010

Peta, Atlas dan Globe

1. Peta
Manusia telah mengenal peta sejak sebelum masehi. Akan tetapi, pada waktu itu peta masih digambar pada lempengan tanah liat yang kemudian dibakar, tidak pada kertas seperti zaman sekarang. Contoh peta pada lempengan tanah liat adalah peta-peta yang dibuat oleh bangsa Babilonia, Mesir dan Cina yang saat ini disimpan di Museum Semit Harvard, Amerika Serikat Peta Adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan. Oleh karena merupakan gambaran konvensional, maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang sesuai. Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang pembuatan peta disebut kartograf.

Definisi
1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
2. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
3. Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Jenis Peta
Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut :
Berdasarkan Sumber Datanya
Berdasarkan sumber datanya peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
Berdasarkan isi data yang disajikan, peta dibagi menjadi
- Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
1. Peta topografi
peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
2. Peta chorografi,
peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. (Contoh peta chorografi adalah atlas)
3. Peta dunia
peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
- Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
Berdasarkan Skalanya
Berdasarkan pada skalanya peta dibagi sebagai berikut.
- Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.
- Peta Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
- Peta Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
- Peta Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
- Peta Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan pada skalanya peta dibagi sebagai berikut.
- Peta Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah
- Peta Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.
Berdasar Tujuannya
Berdasarkan pada tujuan pembuatan peta, berikut contoh-contoh peta berdasar tujuannya,
- Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
- Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
- Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
- Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
- Peta Navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
- Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
- Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Fungsi Pembuatan Peta
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:
1. menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi,
2. memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta,
3. menyajikan data tentang potensi suatu daerah, dan
4. memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi.
Tujuan Pembuatan Peta
Tujuan pembuatan peta antara lain sebagai berikut:
1. membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
2. analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
3. menyimpan informasi,
4. membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
5. komunikasi informasi ruang.

2. Atlas
Atlas adalah kumpulan Peta yang dibukukan. Peta yang dibukukan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari. Peta yang dibukukan juga menggambarkan cakupan wilayah tertentu dan berbeda - beda
Jenis - Jenis Atlas
1. Atlas Nasional memuat data fisik, sosial, budaya suatu negara.
misalnya atlas Indonesia.
2. Atlas Regional merupakan atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan,
misalnya atlas negara-negara ASEAN.
3. Atlas Dunia memuat data fisik, sosial, budaya seluruh negara-negara yang ada di dunia.

Pengelompokkan Atlas
Atlas juga dapat dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu. Hal ini dimaksudkan agar informasi tentang tema-tema tertentu dapat disajikan dalam jumlah yang lebih banyak.
Contoh tema - tema tertentu pada atlas,
1. Atlas Geografi merupakan atlas yang di dalamnya memuat kondisi geografis berbagai wilayah di permukaan bumi.
2. Atlas sejarah merupakan atlas yang di dalamnya memuat perubahan atau perkembangan kondisi sosial, budaya, dan fisik di permukaan bumi.
3. Atlas Geologi merupakan atlas yang di dalamnya memuat berbagai informasi kondisi geologi.

Tujuan Penggunaan Atlas
Atlas bisanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang latarbelakangnya berbeda-beda, artinya siapa saja dapat dengan mudah menggunakan peta.
Karena itu, atlas memiliki sifat-sifat berikut,
1. menarik, artinya atlas menarik orang untuk membacanya.
2. informatif, artinya informasi yang ditampilkan jelas, mudah, dan aktual.
3. sistematis, artinya atlas disusun dengan urutan yang jelas.
Urutan tersebut dapat dimulai dari suatu daerah yang lebih kecil/sempit, kemudian daerah yang lebih besar/luas. Misalnya dari suatu negara kemudian negara negara lainnya di dunia.
Urutan dapat juga berdasarkan posisi dari arah tertentu, misalnya dari wilayah bagian barat sampai timur. Misalnya dari provinsi di wilayah paling barat sampai provinsi di wilayah paling timur.

Bagian pada Atlas
Membuka atlas seperti membuka sebuah buku. Pada buku terdapat sampul, halaman daftar isi, isi buku, dan lain-lain. Begitu pula dengan atlas yang terdiri atas:
Judul Atlas
Judul atlas menunjukkan isi dari atlas tersebut. Judul atlas ditulis pada bagian sampul depan. Selain itu, pada sampul depan juga ditulis nama penyusun dan penerbit.
Daftar Isi
Daftar isi memuat keseluruhan peta yang terdapat di dalam atlas secara urut berdasarkan nomor halamannya. Tujuannya untuk memudahkan pemakai atlas mengetahui wilayah yang dipetakandan letak halamannya. Dengan demikian, kamu lebih cepat menemukan peta yang diinginkan.
Indeks
Indeks bertujuan mempermudah penggunaan atlas. Misalnya mencari tempat-tempat yang ada di dalam atlas. Contoh letak kota, sungai, gunung, dan sebagainya. Indeks dibedakan menjadi tiga,
1. Indeks Administrasi atau Administrative Index
Indeks ini bertujuan untuk menjelaskan pembagian daerah administrasi suatu negara.
2. Indeks Nomor Peta atau Index to Ajoning Sheet
Indeks-indeks nomor peta merupakan diagram yang mencantumkan nomor peta yang bertujuan untuk membantu pemakai peta mencari sambungan dengan daerah lain.
3. Indeks Tempat Halaman
Pada sebuah atlas terdapat daftar indeks seperti di samping. Penggunaan setiap peta pada atlas terdapat kolom antara garis bujur yang tiap-tiap kolom diberi kode huruf A, B, C, D, dan seterusnya secara horizontal. Lajur antara dua garis lintang diberi kode 1, 2, 3, dan seterusnya secara vertikal.
Dengan pedoman inilah suatu indeks disusun. Sebagai contoh untuk mengetahui letak Kota Abaling, caranya sebagai berikut:
(1) Carilah kelompok kota yang berabjad A (lihat gambar atau indeks di depan).
(2) Tercetak: Abaling, B2 39. Hal ini berarti Kota Abaling pada atlas tersebut terdapat pada peta halaman 39 serta letaknya pada pertemuan antara kolom abjad B dan baris angka 2.
Indeks tempat halaman disusun berdasarkan kelompok nama kota, gunung atau pegunungan, pulau atau kepulauan, sungai, waduk atau danau, laut, teluk, dan sebagainya sesuai dengan jenis kenampakan yang dipetakan.
Garis Lintang dan Garis Bujur
Koordinat garis lintang dan garis bujur dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu wilayah atau objek geografi pada peta skala kecil dan beberapa peta skala sedang. Pada peta skala sedang dan skala besar sering menggunakan sistem koordinat yang berbeda, antara lain koordinat grid atau sistem kisi (menggunakan kotak - kotak). Untuk menentukan posisi suatu lokasi, pembuat peta menandai peta dengan kotak-kotak dengan membuat grid dari garis mendatar (horizontal) dan tegak (vertikal) atau sama dengan garis lintang dan bujur. Kotak-kotak tersebut ditandai dengan huruf dan angka atau menggunakan koordinat geografi. Biasanya angka berada pada sisi tegak, sementara itu sisi mendatar diisi huruf. Akan tetapi, sistem ini bersifat kurang bisa digunakan secara luas karena tidak ada standar huruf dan angka. Berbeda dengan garis lintang dan garis bujur yang telah diakui secara global.
3. Globe
Globe merupakan perwujudan tiruan gambaran bentuk bumi yang diperkecil dan diskalakan sesuai dengan kondisi pada bumi. Pada globe benar - benar disesuaikan dengan kondisi bumi sebenarnya seperti kimiringan yang sesuai tingkat kemiringan bumi 66,5° dari bidang edarnya yang disebut dengan ekliptika. Globe pertama kali diciptakan oleh Anaximander.

Kegunaan Globe
Dari bentuk globe dan apa yang ada di dalam globe, berikut kegunaan globe,
Garis Lintang dan Garis Bujur Globe
1. Dari garis lintang dan garis bujur dapat kamu tentukan letak suatu daerah berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur.
Contoh:
Indonesia berada pada 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT.
2. Garis bujur membantu membandingkan perbedaan daerah waktu di Bumi.
Garis bujur berguna untuk menentukan waktu di permukaan Bumi. Setiap 15° garis bujur mempunyai selisih waktu 1 jam atau 60 menit. #: Untuk menentukan waktu berpedoman pada waktu Greenwich, GMT atau Greenwich Mean Time.
Globe sebagai Miniatur Bumi
Globe merupakan miniatur Bumi sehingga dengan globe dapat ditunjukkan bentuk Bumi yang sebenarnya.
Globe memiliki banyak manfaat dan dapat digunakan sebagai alat untuk memperagakan kejadian-kejadian di Bumi seperti,
1. Rotasi Bumi
2. Revolusi Bumi
3. Gerhana bulan
4. Gerhana Matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar